BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Salah satu upaya
pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman,
bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Dalam dunia pendidikan untuk mengetahui apakah proses pendidikan berhasil
sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan maka di adakanlah evaluasi untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilannya. Kegiatan mengukur atau melakukan
pengukuran adalah merupakan kegiatan yang paling umum dilakukan dan merupakan
tindakan yang mengawali kegiatan evaluasi dalam penilaian hasil belajar.
Teknik evaluasi disebut juga instrumen atau alat
pengumpul data
hasil belajar, tidak hanya tertuang dalam bentuk tes dengan berbagai bentuk
atau variasinya, akan tetapi masih ada teknik lainya yang bisa digunakan, yaitu
teknik non tes. Dan teknik nontes memiliki macam-macam bentuk. Didalam makalah
ini penulis akan membahas mengenai penerapan teknik nontes yaitu observasi
(pengamatan) sebagai alat evaluasi hasil belajar pada matapelajaran Sosiologi
kelas X.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa pengertian teknik nontes?
1.2.2
Apa pengertian observasi?
1.2.3 Bagaimana
penerapan teknik observasi dalam penilaian hasil belajar siswa mapel sosiologi
kelas X?
1.2.4
Bagaimana bentuk integrasi keislaman
dalam mapel sosiologi kelas X?
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk memahami definisi nontes
1.3.2
Untuk memahami definisi observasi
1.3.3 Untuk
memahami penggunaan teknik observasi dalam penilaian hasil belajar siswa pada
mapel sosiologi kelas X
1.3.4 Untuk
memahami bentuk integrasi keislaman anatara teknik observasi pada mapel
sosiologi kelas X
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Teknik Nontes
Teknik non tes pada umumnya memegang peranan penting
dalam rangka mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap (affective
domain) dan ranah ketrampilan (Psychomotoric domain), sedangkan teknik
tes lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari
segi ranah proses berfikirnya (cognitif domain).
Dengan tenik non tes maka penilaian
atau evaluasi hasil belajar peserta didik dapat dilakukan dengan pengamatan
secara sistematis (observasi).
Tehnik
penilaian nontes berarti melaksanakan penilain dengan tidak mengunakan tes.
Tehnik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh
meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, ucapan, riwayat hidup dan
lain-lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik
secara individu maupun secara kelompok.
Keberhasilan
siswa dalam proses belajar-mengajar tidak dapat diukur dengan alat tes. Sebab
masih banyak aspek-aspek kemampuan siswa yang sulit diukur secara kuantitatif
dan mencakup objektifitas misalnya aspek efektif psikomotor.
2.2 Pengertian
Observasi
Observasi merupakan suatu pengamatan langsung terhadap siswa dengan
memperhatikan tingkah lakuya. Secara umum observasi adalah cara menghimpun
bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan
sasaran pengamatan. Observasi dapat dilakukan pada berbagi tempat misalnya
kelas pada waktu pelajaran, dihalaman sekolah pada waktu bermain, dilapangan
pada waktu murid olah raga, upacara dan lain-lain.
a. Cara dan Tujuan Observasi
Menurut cara dan
tujuannya observasi dapat dibedakan menjadi 3 macam:
1.
Observasi partisipatif
dan nonpartisipatif
Observasi partisipatif adalah observasi dimana orang
yang mengobservasi (observer) ikut ambil bagian alam kegiatan yang
dilakukan oleh objek yang diamatinya. Sedangkan observasi nonpartisipatif,
observasi tidak mengambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objeknya.
Atau evaluator berada “diluar garis” seolah-olah sebagai penonton belaka.
Contoh observasi partisipatif : Misalnya guru mengamati setiap anak. Kalau
observasi nonpartisipatif, guru hanya sebagai pengamat, dan tidak ikut bermain.
2.
Observasi sistematis
dan observasi nonsitematis
Observasi sistematis adalah observasi yang sebelum dilakukan,
observer sudah mengatur sruktur yang berisi kategori atau kriteria, masalah
yang akan diamati. Sedangkan observasi
nonsistematis yaitu apabila dalam pengamatan tidak terdapat stuktur ketegori
yang akan diamati. Contoh observasi
sistematis misalnya guru yang sedang mngamati anak-anak menanam bunga. Disini
sebelum guru melaksanakan observasi sudah membuat kategori-kategori yang akan
diamati, misalnya tentang: kerajinan, kesiapan, kedisiplinan, ketangkasan,
kerjasama dan kebersihan. Kemudian ketegori-kategori itu dicocokkan dengan
tingkah laku murid dalam menanam bunga. Kalau observasi
nonsistematis maka guru tidak membuat kategori-kategori diatas, tetapi langsung
mengamati anak yang sedang menanam bunga.
3.
Observasi Eksperimental
Observasi
eksperimental adalah observasi yang dilakukan secara nonpartisipatif tetapi
sistematis. Tujuannya untuk mengetahui atau melihat perubahan, gejala-gejala
sebagai akibat dari situasi yang sengaja diadakan.
Sebagai alat evaluasi , observasi digunakan untuk:
a)
Menilai minat, sikap
dan nilai yang terkandung dalam diri siswa.
b)
Melihat proses kegiatan
yang dilakukan oleh siswa maupun kelompok.
c)
Suatu tes essay/obyektif
tidak dapat menunjukan seberapa kemampuan siswa dapat menjelaskan pendapatnya
secara lisan, dalam bekerja kelompok dan juga kemampuan siswa dalam
mengumpulkan data.
b. Sifat Observasi
Observasi yang baik dan
tepat harus memilki sifat-sifat tertentu yaitu:
1. Hanya dilakukan sesuai dengan tujuan pengajaran
2. Direncanakan secara sistematis
3. Hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan
4. Dapat diperika validitas, rehabilitas dan ketelitiaanya.
c. Kelebihan dan Kelemahan
Observasi
Observasi sebagai alat penilain nontes, mempunyai
beberapa kelebihan, antara lain:
1. Observasi dapat memperoleh data sebagai aspek tingkah laku anak.
2. Dalam observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya
suatu gejala atau kejadian yang penting.
3. Observasi dapat dilakukan untuk melengkapi dan mencek data yang diperoleh
dari teknik lain, misalnya wawancara atau angket.
4. Observer tidak perlu mengunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan objek
yang diamati, kalaupun menggunakan, maka hanya sebentar dan tidak langsung
memegang peran.
Selain keuntungan diatas,
observer juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
1. Observer tidak dapat mengungkapkan kehidupan pribadi seseorag yang sangat
dirahasiakan. Apabila seseorang yang diamati sengaja merahasiakan kehidupannya
maka tidak dapat diketahui dengan observasi. Misalnya mengamati anak yang menyanyi,
dia kelihatan gembira, lincah . Tetapi belum tentu hatinya gembira, dan
bahagia. Mungkin sebaliknya, dia sedih dan duka tetapi dirahasiakan.
2. Apabila si objek yang diobservasikan mengetahui kalau sedang diobservasi
maka tidak mustahil tingkah lakunya dibuat-buat, agar observer merasa senang.
3. Observer banyak tergantung kepada faktor-faktor yang tidak dapat dapat
dikontrol sebelumya.
2.3
Penerapan Teknik Observasi dalam Penilaian Hasil Belajar Siswa pada
Matapelajaran Sosiologi Tingkat SMA kelas X
Dalam
penilaian hasil belajar siswa, yaitu dengan teknik observasi. Siswa ditugasi
untuk melakukan observasi mengenai matapelajaran sosiologi. Untuk itu, siswa
diharapkan bisa melakukan observasi atas materi yang sudah disampaikan. Jika
siswa faham akan materi yang disampaikan maka siswa akan mudah dalam melakukan
observasi.
Dalam
observasi ini juga bermanfaat untuk mendiagnosis dan pengembangan. Yang
dimaksud dari hasil kegiatan evaluasi/penilaian untuk diagnostik dan
pengembangan adalah penggunaan hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar
sebagai dasar pendiagnosisan kelemahan dan keunggulan siswa beserta
sebab-sebabnya.
Dalam
teknik observasi digunakan untuk menilai, yang mana merupakan kemampuan menilai
kegiatan sehingga dengan sengaja merespons lebih lanjut untuk mencari jalan
bagaimana dapat mengambil bagian atas apa yang terjadi.
Teknik pembelajaran yang hendaknya siswa mengamati secara teliti obyek
studi atau materi yang dipelajari dengan tujuan agar siswa mendapatkan gambaran
dan pengertian yang jelas. Contoh : Siswa mengamati bagaimana perilaku penyimapangan
sosial, dengan bimbingan dari para gurunya.
2.4 Teknik
Observasi dalam Perspektif Islam
Surah Al-A’raf Ayat :
185
أوَلَمْ يَنظُرُوا۟ فِى
مَلَكُوتِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا خَلَقَ ٱللَّهُ مِن شَىْءٍ وَأَنْ
عَسَىٰٓ أَن يَكُونَ قَدِ ٱقْتَرَبَ أَجَلُهُمْ ۖ فَبِأَىِّ حَدِيثٍ بَعْدَهُ يُؤْمِنُوْنَ
Artinya :
Dan apakah mereka tidak
memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan
Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah
lagi mereka akan beriman sesudah Al Quran itu?
Tafsirnya:
Setelah mengangajak mereka
memerhatikan penyampai risalah, kini Allah swt. Mengajak memperhatikan alam raya
dengan firman-nya Apakah mereka buta dan tidak melihat dengan pandangan ihtibar(
mengambil pelajaran ) terhadap apa yang terbentang pada kerajaan langit dan
bumi dan apapun yang diciptakan Allah yang maha agung dari segala sesuatu yang
telah tercipta selain kerajaan langit dan bumi itu dan apakah mereka tidak
melihat secara memikirkan pula dengan rasa takut bahwa boleh jadi telah dekat
ajal, yakni waktu kebinasaan, maka sebagai suatu rezim.
1.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah
menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
[1589]
Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
Qs. Al-'Alaq 1-5 menunjukkan bahwa dengan membaca kita akan
mendapatkan pengetahuan dan untuk menguji kebenaran dari pengetahuan itu kita
diharuskan untuk melakukan riset atau observasi yang nantinya akan menghasilkan
sebuah ilmu pengetahuan baru.
Kesimpulan dari ayat al-Qur’an di atas, bahwasanya
setelah kita mengetahui alam kita dianjurkan untuk melakukan
pengamatan/observasi. Sehingga dengan observasi kita bisa belajar lebih dalam
lagi.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
-
Dengan tenik non tes maka penilaian
atau evaluasi hasil belajar peserta didik dapat dilakukan dengan pengamatan
secara sistematis (observasi).
- Observasi
adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
teliti dan pencatatnya dilakukan secara sistematis.
- Penerapan
teknik observasi dalam penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran
sosiologi tingkat SMA kelas X memudahkan guru untuk mealukan penilaian hasil
belajar. Karena dengan observasi siswa akan tahu secara langsung apa yang telah
dipelajari dalam pembelajaran yang dimaksud oleh guru.
- Di dalam
Al-Qur’an juga dijelaskan mengenai pentingnya observasi/pengamatan.
2.
Saran
Demikian
makalah penerapan teknik observasi (pengamatan) sebagai alat evaluasi hasil
belajar pada matapelajaran Sosiologi kelas X ini disusun dengan bentuk yang
sederhana, tentunya dengan harapan mudah dimengerti dan dipahami sebagai salah
satu acuan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran bagi mahasiswa khususnya dilingkungannya
atau mahasiswa perguruan tinggi pada umumnya. Penulis meenyadari bahwa isi
makalah ini belum mencapai tahap kesempurnaan, oleh karena itu penulis memohon
kritik dan saran yang bisa membangun dan menyempurnakan isi makalah ini. Kepada
semua pihak yang telah membantu dan mendukung tersusunnya makalah ini,
diucapkan banyak terima kasih, semoga bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA
Chabib Thoha. 2003. Tenik Evaluasi pendidikan. Jakarta: PT. Rosda
Karya
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
RINEKA CIPTA
Djuju
Sujana. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah; untuk Pendidikan Non
Formal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Daryanto.
2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: CV. Yrama Widya
M. Chabib
Thoha. Tenik Evaluasi pendidikan. (Jakarta: PT. Rosda Karya. 2003).hlm.1.